Senin, 07 Mei 2012

Proses Bisnis PLN Distribusi


Laporan Studi Kapita Selekta

Proses Bisnis PLN Distribusi
Pembicara : Bob Saril
I.    Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
          Sebagai mahasiswa DIII Non Reguler yang nantinya akan segera dihadapkan oleh dunia kerja di PT PLN (Persero). Maka kami diwajibkan untuk mengikuti kuliah kapita selekta yang dibawakan oleh pemateri yang sudah berpengalaman di bidangnya sebagai bekal nantinya ketika memasuki dunia kerja. Untuk pertemuan kali ini seharusnya disampaikan oleh Bapak Bob Saril, yang merupakan seorang senior enginer distribution system.Pada materi kapita selekta pertemuan kali ini beliau membahas mengenai Pemeliharaan Peralatan Transmisi.
       1.2 Tujuan Kegiatan
1.    Menumbuhkan motivasi untuk bekerja di PT PLN (Persero) agar prospek kerja dapat lebih meningkat nantinya.
2.    Memberikan gambaran kepada mahasiswa akan dunia kerja nantinya agar dapat beradaptasi dengan mudah.
3.    Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang Proses Bisnis Distribusi PLN

II.       Hasil Studi
Proses bisnis PLN distribusi meliputi:
      Bidang kerja
      Roadmap dan strategi
      Proses bisnis
      Operational performance improvement
      Next immediate action

2.1     BIDANG KERJA
SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
      Adalah bagian dari infrastruktur sistem penyaluran daya yang mengambil daya dari rangkaian transmisi tegangan tinggi melalui Gardu Induk dan mendistribusikan ke konsumen. ( Electric power Distribution Handbook by T.A. Short)à mulai sisi 20 KV GI samapai peralatan Pembatas dan Pengukur Pelanggan (APP)->PCC
      Misi utama adalah mendistribusikan dan menyalurkan daya ke konsumen pada tempat pemakaiannya dan dalam bentuk yang siap digunakan.

    Tujuan system  :
  1. Melingkupi seluruh wilayah layanan,  mencapai seluruh konsumen
  2. Memiliki Kapasitas yang memadai untuk memenuhi beban puncak konsumen.
  3. Menyediakan keandalan yang tinggi
  4. Menyediakan kualitas tegangan yang stabil
  5. Biaya yang serendah mungkin
Pembangkitan di Jawa-Bali terhubung dengan jaringan interkoneksi Jawa-Bali 500 KV.Sebeum disalurkan, tenaga listrik yang dihasilkan pembangkit listrik oleh transformator (IBT- Interbus Transformer) dinaikkan menjadi  tegangan tinggi sebesar 500 KV.IBT berada pada gadu induk yang disebut Gadu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET).
            Sistem interkoneksi Jawa Bali memasok daya listrik bertegangan 500 KV melalui SUTET ke seluruh wilayah Jawa, Madura, dan Bali.Pengelola sistm interkoneksi ini adalah PLN P3B Jawa bali yang berlokasi di Gandul, Jakarta.
2.2      ROADMAP DAN STRATEGI
Untuk mencapai visi dan misi PLN  menuju Indonesia Terang 2020, perlu dibuat roadmap dan strategi agar dalam dapat dilaksanakan perbaikan-perbaikan peforma secara baik.Strategi ini disusun disesuaikan dengan faktor internal dan faktor eksternal dan pelaksanaannya harus semangat agar strategi yang disusun dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya

                                                                                                                 








Outage on Customer max 9 times/cst/yr
Recovery Time max 3 jam
Respon time max 45 menit

 Roadmap PLN DISJAYA
Mengapa roadmap itu perlu dibuat:
1.      Sebagai lintasan
·         Peta menuju visi
·         Koridor bagi implementor
2.      Sebagai pengaman
·         Mencegah intervensi
·         Mencegah vested interest
3.      Sebagai penyatu
·         Menyamakan persepsi
·         Menyatukan langkah menuji visi
Diagram di atas mnunjukkan roadmap PLN menuju WCS (World Class Service).Pada diagram di atas dapat dilihat bahwa perbaikan peforma  terus dilakukan dalm hal efisiensi (efficiency), ketersediaan (realibility), dan kualitas (quality).Hal ini ditunjukkan dalam slogan “ANDALANKU 9345”.Angka 9345 mempunyai arti:
            9      :     Frekuensi padam maksimal 9 kali per tahun
            3      :     Pemulihan kembali maksimal 3 jam
            45    :     Respon konsumen maksimal 45 menit
            Dalam mencapai tujuan PLN sebagai perusahaan kelas dunia, ada beberapa indicator yang harus dipenuhi dalam penyediaan tenaga listrik dan pelayanan kepada konsumen.Diagram di bawah ini menjelaskan indikator pengeporasionalan yang baik.
VISI DISTRIBUSI DAN PELAYANAN 2009-2012
SAIDI : System Average Interruption Duration Index
SAIFI : System Average Interruption Frequency Index
            PT.PLN (Persero) khususnya PLN Disjaya selalu berusaha memperbaiki kinerja pelayanannya kepada masyarakat setiap tahunnya.Dari diagram diatas dapat dilihat perbaikan kinerja yang telah dilakukan dari tahun 2009-2010.Salah satunya dalam dilihat frekuensi padam (SAIFI) 4,89 kali per tahun turun menjadi 3 kali di tahun 2010.Begitu juga dengan rata-rata lama padam (SAIDI) 204 menit pada tahun 2009 turun menjadi 100 menit di tahun 2010.Losses jaringan yang pada tahun 2009 sebesar 7,26% diharapkan turun  menjadi 6-7% di tahun 2010.
            Dalam mencapai suatu tujuan, sangat perlu dibuat strategi pencapaian yang baik.Loses jaringan dalam distribusi tenaga listrik harus sekecil mungkin.Hal ini dapat tercapai bila dilakukan pembenahan misalnya pembenahan sumber daya manusia agar didapat sumber daya manusia yang berkompeten, penggunaan teknologi baru,penerapan manajemen yang modern, kredibilitas, dan semangat yang tinggi.
Tabel di bawah ini menunjukkan target penurunan losses, SAIDI, SAIFI, dll agar kerugian PLN semakin kecil dan agar listrik yang disalurkan kepada masyarakat tetap tersedia dan dalam kualitas yang baik sehingga kepuasan konsumen tercapai.
Performance GAP analysis

INDIKATOR
SAT
2009
2012
GAP
1
SUSUT
%
8,72
6,5
-2,22
2
SAIDI
MENIT/PLG/TH
1.026,23
100
-926,23

SAIDI distribusi
MENIT/PLG/TH
297,297
75
-222,297
3
SAIFI
KALI/PLG/TH
7,09
1
-6,09

SAIFI distribusi
MENIT/PLG/TH
3.36
0,9
-2,46
4
GG PNL/100 kMS
KALI
38,19
15
-23,19
5
GG TRAFO
% (thd asset)
3,32
0,5
-2,82
6
GGN KUBIKEL
Kali/ 100 ASET
0.61
0,001
-0,6
7
PENYULANG OVERLOAD
% (thd asset)
3,15
1
-3,05
8
TRAFO OVERLOAD
Beban  > 80 %
% (thdp Aset)
8,85
0,5
-7,35
9
TEGANGAN TM < 18 kV (Pnl)
% (thdp existing)
0,05
0
-0,05
10
TEG TR < 342 Volt  (PHB)
Lokasi
76
40
-36
11
Time Response Distribusi
Menit
36.28
30
-6,28
12
Recovery Time
Jam
4,37
3
-1,37


Customer service GAP analysis
Perlu diketahui, dalam distribusi listrik ada yang disebut losses. Yaitu energi listrik yang hilang saat pendistribusiannya. Jadi misalkan 100 kWH listrik yang diproduksi di pembangkit, maka dalam perjalanan menuju rumah Anda, jumlah kWH-nya tidak sebesar itu lagi. Penyebabnya bisa faktor teknis (seperti kabel yang menyentuh pohon) maupun non-teknis (seperti pencurian listrik). Makin besar losses, maka itu makin merugikan kita semua. PLN rugi karena tidak mampu menutup biaya produksi, pelanggan pun rugi karena bisa jadi tegangan listrik tak stabil atau bahkan terjadi pemadaman.
Diagram di bawah ini menjelaskan skema strategi PLN dalam meminimalisasikan rugi-rugi daya pada jaringan
Skema strategi pengurangan loses jaringan distribusi

            PLN  selalu berusaha untuk mengurangi losses jaringan setiap tahunnya, mulai dari perbaikan jaringan distribusi, akurasi transaksi yang lebih ditingkatkan, sampai peningkatan kinerja karyawannya (human resources).Pada table di bawah ini dapat dilihat adanya penurunan losses yang pada tahun 2009 sebesar 7, 58 % menjadi 7,2 % di tahun 2010.Pada tahun 2011 dan 2012, PLN juga menargetkan pengurangan losses menjadi 6-7% .


Tabel di bawah ini menunjukkan keseriusan PLN dalam memperbaiki layanan listrik pada setiap konsumen agar listrik tetap tersedia dan mengurangi pemadaman.
Road map distribution loss reduction of Java-Bali 2010-2012               

Losses target
2009
-       losses = 7,58 %
2010
Susut  = 7,2 %
2011
Susut = 6,7 %
2012
Susut = 6.0 %
1.
Distribution Network
-Perencanaan Jaringan dgn susut rendah
- Pemeliharaan Jaringan
- Menekan PJU Ilegal
- Pemanfaatan  Dana Pihak III
- Perencanaan Jaringan dgn susut rendah
-       Kualitas Material
-       Penerapan SLO Jaringan
-       -Monitoring Losses of Area
-       Energy Eff ADB
-       Kualitas Material
-       Penerapan SLO Jaringan
-       Transformer
-       Losses Mapping for Big Area
-       - Kualitas Material
-       Penerapan SLO Jaringan
-       Energy Eff ADB
-       Losses Mapping All Area
2.
Accuracy of Transaction Point
-  Akurasi pengukuran
-       Akurasi Cater
-       Optimasi AMR
-       Intensif P2TL
- Akurasi Pengukuran
-Akurasi Cater
- Optimasi AMR
-        Intensif P2TL
- Akurasi Pengukuran
-Akurasi Cater
- Optimasi AMR
-        Intensif P2TL
- Akurasi Pengukuran
-Akurasi Cater
- Optimasi AMR
-        Intensif P2TL
3.
Human Resource and Organization
-       Merubah Mindset mengutamakan proses dari pada hasil
-       Peningkatan kepedulian & kejujuran
-       Training Pengukuran
-       Sub Komite Pengukuran & Susut
-       Merubah Mindset mengutamakan proses dari pada hasil
-        Peningkatan kepedulian & kejujuran
-       Peningkatan peran Sub Komite Pengukuran & Susut
-Mindset Proses yang utama
-Perhitungan susut sudah jujur
- Sub Komite Pengukuran &Susut berperan
- Mindset perbaikan proses
-       Susut valid
-       Kompetensi metering terbentuk

Perkembangan teknologi sering diidentikkan dengan penciptaan perbagai produk elektronik yang kian hari kian canggih. Alat-alat canggih ini dipastikan membutuhkan listrik untuk dapat memberi kemudahan pada para penggunanya. Tak banyak yang tahu perkembangan teknologi juga terjadi pada sistem penyaluran energi listrik ke rumah pelanggan dan siap dimanfaatkan.
Salah satu dari teknologi tersebut adalah SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). Dulu bila terjadi gangguan listrik, lokasi akurat gangguan baru diketahui dari informasi pelanggan yang mengalami gangguan. Kini tidak lagi. Teknologi SCADA membuat pemulihan gangguan dapat dilakukan lebih baik dan lebih cepat.
Begitu terjadi gangguan, otomatis sistem SCADA akan memberi sinyal, sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mengetahui posisi gangguan, dengan cepat daerah yang mengalami gangguan dapat dilokalisir dan dipulihkan segera. Kenapa bisa begitu? Sebab operasi pembukaan dan pemasukan peralatan pemutus listrik dilakukan dari jarak jauh (master station) dan dilakukan secara real time.
Dalam operasional distribusi listrik, problem utama yang muncul adalah bagaimana mengatasi gangguan dengan cepat. Dengan adanya teknologi SCADA yang sudah dimanfaatkan oleh PLN Jawa Tengah dan DIY, dan PLN Disjaya hal itu kini bukan masalah lagi. SCADA membuat gangguan dapat dengan cepat dipulihkan.
Diharapkan nantinya, dengan beroperasinya sistem SCADA akan dapat mempercepat proses kembali normalnya kondisi jaringan saat gangguan. Sehingga petugas lapangan yang biasa bertugas untuk operasi pada jaringan tegangan menengah (JTM), perannya dapat digantikan SCADA. Dan petugas tersebut dapat lebih berkonsentrasi pada pemulihan gangguan di jaringan tegangan rendah (JTR).
Selain itu, pencatatan jenis gangguan, lama gangguan secara otomatis melalui komputer akan meningkatkan kualitas analisa dan pelaporan (reporting management). Dan pada akhirnya akan mempermudah evaluasi demi peningkatan layanan.
Keberadaan SCADA merupakan komitmen PLN meningkatkan pelayanan kepada Anda semua. Dengan memanfaatkan teknologi kelistrikan yang mutakhir, PLN berharap kondisi jaringan listrik kian hari akan semakin andal. Sehingga membuat masyarakat sebagai konsumen dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman.




Road map pengembangan SCADA
Tujuan roadmap SCADA
Ø  Menunjukkan komitmen perbaikan
Ø  Refleksi pemahaman terhadap perkembangan teknologi dan ‘customer need’
2.3     PROSES BISNIS BERDASARKAN VALUE CHAIN
1.      Proses Inti (core)
-       Marketing dan pembangunan bisnis
-       Customer service
-       Billing and collection
-       New service connection and logistic
-       Operation and trouble/outage
-       Network maintenance
2.      Proses pendukung
-       Planning
-       IT
-       Finance
-       HRD & ORG
-       General affairs
Untuk mencapai tujuan menjadi perusahaan yang profesional perlu kami kembangkan managemen yang modern, dengan cara membentuk wadah baru untuk menampung pengelolaan bidang strategis antara lain pembentukan Bidang Teknologi Informasi, UPP dan UPJ Serta Area baru, dan modernisasi proses pelayanan di area, UPP dan UPJ, melakukan penelitian dan study kelayaan di daerah daerah yang sekiranya perlu kami bentuk Unit baru.
Menyempurnakan pelaksanaan manajemen melalui perencanaan untuk seluruh kegiatan pelaksanaan program, penjabaran kembali pelaksanaan tata organisasi dan untuk mengantisipasi perkembangan sistem yang bertambah besar skala dan kompleksitasnya permasalahannya, yang kemungkinan akan memperberat beban kerja pegawainya. Maka kami kembangkan dan kami sempurnakan organisasi PT PLN (PERSERO) serta unit unitnya sacara bertahap.
Fungsi perencanaan sebagai fungsi utama organisasi perlu kami tingkatkan dan kami koordinasikan dengan baik. Ini menyangkut perencanan korperat PT PLN (PERSERO), yang mempunyai tugas memutakhirkan setiap rencana program kerja. Pengembangan organisasi ini memerlukan study yang mendalam agar dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat ditindaklanjuti persiapan Tata Laksana Kerja, sistem informasi dan sumber daya manusianya.
Bersama dengan hal tersebut diatas, untuk memenuhi tuntutan pelayanan kepada masyarakat (pelanggan) maka peningkatan kepegawaian juga perlu kami laksanakan secara sistematis, perihal kemampuannya dan ketrampilannya serta dilengkapi dengan prasarananya.
Pada abat 21 ini dan menyongsong era globalisasi, maka data dan informasi yang tepat ,cepat dan akurat yang didukung dengan management yang baik sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan oleh para Pengambil keputusan ,disini peranan informasi / komputerisasi secara menyeluruh sangat diperlukan.
Jaringan komunikasi data dan informasi dari dan ke PLN Area yang cepat dan tepat sangat diperlukan, tentu memerlukan peralatan yang cukup canggih.
Beberapa hal yang dapat dibantu dengan menggunakan teknologi baru, kami coba menggunakannya. Komunikasi antar kantor intern dengan Office Aotomation/komputer, Pencatatan dan penagihan rekening dengan komputer genggam, Penggunaan komputer untuk pendataan pelanggan dan pencetakan penagihan hampir 6 juta pelanggan merupakan salah satu bentuk penggunaan teknologi baru. Kami juga kembangkan otomatisasi jaringan / SCADA, sistem operasi pengusahaan, Sistem Informasi Pelayanan yang berbasis komputer untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelangan.
Disamping hal tersebut diatas juga diperlukan peningkatan pelaksanaan Gugus Kendali Mutu (GKM) kepada aparat lingkungan PT. PLN (PERSERO) meningkatkan kerja sama dengan lembaga manajemen / perguruan tinggi untuk peningkatan pengembangan organisasi dan manajemen, bagi pekerjaan pekerjaan tertentu yang sangat penting tetapi belum dapat dilakukan oleh PT. PLN (PERSERO). Sebagai wujud perhatian terhadap lingkungannya.
Sedangkan untuk nendukung Restrukturisasi dalam kurun waktu yang akan datang, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia kami laksanakan antara lain sebagai berikut :
  1. Peningkatan Peoduktivitas Pegawai :
    • Peningkatan Sistem Kontak Kinerja
    • Peningkatan Disiplin Pegawai
    • Alih Tugas dan Alih Fungsi Pegawai
  2. Pelatihan Ketrampilan Bidang Teknik dan Adminitrasi Serta Manajemen Untuk Mendukung Perubahan Dalam Rangka Korporatisasi.
  3. Penyusunan Sistem Pengembangan Karier Sumber Daya Manusia (SDM).
  4. Penyuluhan Restrukturisasi

III.          Kesimpulan
Kuliah Kapita Selekta sangat dibutuhkan oleh mahasiswa yang nantinya akan dihadapkan oleh dunia kerja. Sehingga diperoleh bekal untuk menuingkatkan mutu dan kualitas PT PLN (Persero).
PLN selalu berusaha meningkatkan kinerjanya agar dapat memberikan pelayanan trbaiknya kepada masyarakat sesuai dengan misi PLN menuju perusahaan  kelas dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar