Laporan Studi Kapita Selekta
Proses Bisnis PLN Distribusi
Pembicara : Bob Saril
I.
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Sebagai mahasiswa DIII Non Reguler
yang nantinya akan segera dihadapkan oleh dunia kerja di PT PLN (Persero). Maka
kami diwajibkan untuk mengikuti kuliah kapita selekta yang dibawakan oleh
pemateri yang sudah berpengalaman di bidangnya sebagai bekal nantinya ketika
memasuki dunia kerja. Untuk pertemuan kali ini seharusnya disampaikan oleh
Bapak Bob Saril, yang merupakan seorang senior enginer distribution system.Pada
materi kapita selekta pertemuan kali ini beliau membahas mengenai Pemeliharaan
Peralatan Transmisi.
1.2 Tujuan Kegiatan
1. Menumbuhkan
motivasi untuk bekerja di PT PLN (Persero) agar prospek kerja dapat lebih meningkat
nantinya.
2. Memberikan
gambaran kepada mahasiswa akan dunia kerja nantinya agar dapat beradaptasi
dengan mudah.
3. Memberikan
pemahaman kepada mahasiswa tentang Proses Bisnis Distribusi PLN
II.
Hasil Studi
Proses bisnis PLN
distribusi meliputi:
•
Bidang kerja
•
Roadmap dan strategi
•
Proses bisnis
•
Operational performance improvement
•
Next immediate action
2.1
BIDANG
KERJA
SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
• Adalah bagian dari infrastruktur sistem penyaluran daya
yang mengambil daya dari rangkaian transmisi tegangan tinggi melalui Gardu
Induk dan mendistribusikan ke konsumen. ( Electric power Distribution Handbook
by T.A. Short)à mulai sisi 20 KV GI samapai peralatan Pembatas dan
Pengukur Pelanggan (APP)->PCC
• Misi utama adalah mendistribusikan dan menyalurkan daya
ke konsumen pada tempat pemakaiannya dan dalam bentuk yang siap digunakan.
Tujuan
system :
- Melingkupi seluruh wilayah layanan, mencapai seluruh konsumen
- Memiliki Kapasitas yang memadai untuk memenuhi beban puncak konsumen.
- Menyediakan keandalan yang tinggi
- Menyediakan kualitas tegangan yang stabil
- Biaya yang serendah mungkin
Pembangkitan
di Jawa-Bali terhubung dengan jaringan interkoneksi Jawa-Bali 500 KV.Sebeum
disalurkan, tenaga listrik yang dihasilkan pembangkit listrik oleh transformator
(IBT- Interbus Transformer) dinaikkan menjadi
tegangan tinggi sebesar 500 KV.IBT berada pada gadu induk yang disebut
Gadu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET).
Sistem interkoneksi Jawa Bali
memasok daya listrik bertegangan 500 KV melalui SUTET ke seluruh wilayah Jawa,
Madura, dan Bali.Pengelola sistm interkoneksi ini adalah PLN P3B Jawa bali yang
berlokasi di Gandul, Jakarta.
2.2
ROADMAP
DAN STRATEGI
Untuk mencapai visi dan misi PLN menuju Indonesia Terang 2020, perlu dibuat
roadmap dan strategi agar dalam dapat dilaksanakan perbaikan-perbaikan peforma
secara baik.Strategi ini disusun disesuaikan dengan faktor internal dan faktor
eksternal dan pelaksanaannya harus semangat agar strategi yang disusun dapat
terlaksana dengan sebaik-baiknya
Outage
on Customer max 9 times/cst/yr
Recovery
Time max 3 jam
Respon
time max 45 menit
|
Mengapa
roadmap itu perlu dibuat:
1. Sebagai
lintasan
·
Peta menuju visi
·
Koridor bagi implementor
2. Sebagai
pengaman
·
Mencegah intervensi
·
Mencegah vested interest
3. Sebagai
penyatu
·
Menyamakan persepsi
·
Menyatukan langkah menuji visi
Diagram
di atas mnunjukkan roadmap PLN menuju WCS (World Class Service).Pada diagram di
atas dapat dilihat bahwa perbaikan peforma
terus dilakukan dalm hal efisiensi (efficiency),
ketersediaan (realibility), dan
kualitas (quality).Hal ini
ditunjukkan dalam slogan “ANDALANKU 9345”.Angka 9345 mempunyai arti:
9 : Frekuensi padam maksimal 9 kali per tahun
3 : Pemulihan kembali maksimal 3 jam
45 : Respon konsumen maksimal 45 menit
Dalam mencapai tujuan PLN sebagai
perusahaan kelas dunia, ada beberapa indicator yang harus dipenuhi dalam
penyediaan tenaga listrik dan pelayanan kepada konsumen.Diagram di bawah ini
menjelaskan indikator pengeporasionalan yang baik.
VISI DISTRIBUSI DAN
PELAYANAN 2009-2012
SAIDI : System Average Interruption
Duration Index
SAIFI : System
Average Interruption Frequency Index
PT.PLN (Persero) khususnya PLN
Disjaya selalu berusaha memperbaiki kinerja pelayanannya kepada masyarakat
setiap tahunnya.Dari diagram diatas dapat dilihat perbaikan kinerja yang telah
dilakukan dari tahun 2009-2010.Salah satunya dalam dilihat frekuensi padam
(SAIFI) 4,89 kali per tahun turun menjadi 3 kali di tahun 2010.Begitu juga
dengan rata-rata lama padam (SAIDI) 204 menit pada tahun 2009 turun menjadi 100
menit di tahun 2010.Losses jaringan yang pada tahun 2009 sebesar 7,26%
diharapkan turun menjadi 6-7% di tahun
2010.
Dalam mencapai suatu tujuan, sangat
perlu dibuat strategi pencapaian yang baik.Loses jaringan dalam distribusi
tenaga listrik harus sekecil mungkin.Hal ini dapat tercapai bila dilakukan
pembenahan misalnya pembenahan sumber daya manusia agar didapat sumber daya
manusia yang berkompeten, penggunaan teknologi baru,penerapan manajemen yang
modern, kredibilitas, dan semangat yang tinggi.
Tabel
di bawah ini menunjukkan target penurunan losses, SAIDI, SAIFI, dll agar
kerugian PLN semakin kecil dan agar listrik yang disalurkan kepada masyarakat
tetap tersedia dan dalam kualitas yang baik sehingga kepuasan konsumen
tercapai.
Performance GAP analysis
INDIKATOR
|
SAT
|
2009
|
2012
|
GAP
|
|
1
|
SUSUT
|
%
|
8,72
|
6,5
|
-2,22
|
2
|
SAIDI
|
MENIT/PLG/TH
|
1.026,23
|
100
|
-926,23
|
SAIDI
distribusi
|
MENIT/PLG/TH
|
297,297
|
75
|
-222,297
|
|
3
|
SAIFI
|
KALI/PLG/TH
|
7,09
|
1
|
-6,09
|
SAIFI
distribusi
|
MENIT/PLG/TH
|
3.36
|
0,9
|
-2,46
|
|
4
|
GG PNL/100 kMS
|
KALI
|
38,19
|
15
|
-23,19
|
5
|
GG TRAFO
|
% (thd asset)
|
3,32
|
0,5
|
-2,82
|
6
|
GGN KUBIKEL
|
Kali/ 100 ASET
|
0.61
|
0,001
|
-0,6
|
7
|
PENYULANG OVERLOAD
|
% (thd asset)
|
3,15
|
1
|
-3,05
|
8
|
TRAFO OVERLOAD
Beban > 80 %
|
% (thdp Aset)
|
8,85
|
0,5
|
-7,35
|
9
|
TEGANGAN TM < 18 kV (Pnl)
|
% (thdp existing)
|
0,05
|
0
|
-0,05
|
10
|
TEG TR < 342 Volt
(PHB)
|
Lokasi
|
76
|
40
|
-36
|
11
|
Time Response Distribusi
|
Menit
|
36.28
|
30
|
-6,28
|
12
|
Recovery Time
|
Jam
|
4,37
|
3
|
-1,37
|
Customer service GAP
analysis
Perlu diketahui, dalam distribusi listrik ada yang
disebut losses. Yaitu energi listrik yang hilang saat pendistribusiannya. Jadi
misalkan 100 kWH listrik yang diproduksi di pembangkit, maka dalam perjalanan
menuju rumah Anda, jumlah kWH-nya tidak sebesar itu lagi. Penyebabnya bisa
faktor teknis (seperti kabel yang menyentuh pohon) maupun non-teknis (seperti
pencurian listrik). Makin besar losses, maka itu makin merugikan kita semua.
PLN rugi karena tidak mampu menutup biaya produksi, pelanggan pun rugi karena
bisa jadi tegangan listrik tak stabil atau bahkan terjadi pemadaman.
Diagram
di bawah ini menjelaskan skema strategi PLN dalam meminimalisasikan rugi-rugi
daya pada jaringan
Skema strategi
pengurangan loses jaringan distribusi
PLN selalu berusaha untuk mengurangi losses
jaringan setiap tahunnya, mulai dari perbaikan jaringan distribusi, akurasi
transaksi yang lebih ditingkatkan, sampai peningkatan kinerja karyawannya
(human resources).Pada table di bawah ini dapat dilihat adanya penurunan losses
yang pada tahun 2009 sebesar 7, 58 % menjadi 7,2 % di tahun 2010.Pada tahun
2011 dan 2012, PLN juga menargetkan pengurangan losses menjadi 6-7% .
Tabel
di bawah ini menunjukkan keseriusan PLN dalam memperbaiki layanan listrik pada
setiap konsumen agar listrik tetap tersedia dan mengurangi pemadaman.
Road
map distribution loss reduction of Java-Bali 2010-2012
Losses target
|
2009
- losses = 7,58 %
|
2010
Susut = 7,2 %
|
2011
Susut = 6,7 %
|
2012
Susut = 6.0 %
|
|
1.
|
Distribution
Network
|
-Perencanaan Jaringan dgn susut rendah
- Pemeliharaan Jaringan
- Menekan PJU Ilegal
- Pemanfaatan
Dana Pihak III
|
- Perencanaan Jaringan dgn susut rendah
- Kualitas Material
- Penerapan SLO Jaringan
- -Monitoring Losses of Area
|
- Energy Eff ADB
- Kualitas Material
- Penerapan SLO Jaringan
- Transformer
- Losses Mapping for Big Area
|
- - Kualitas Material
- Penerapan SLO Jaringan
- Energy Eff ADB
- Losses Mapping All Area
|
2.
|
Accuracy of
Transaction Point
|
- Akurasi
pengukuran
- Akurasi Cater
- Optimasi AMR
- Intensif P2TL
|
- Akurasi Pengukuran
-Akurasi Cater
- Optimasi AMR
- Intensif P2TL
|
- Akurasi Pengukuran
-Akurasi Cater
- Optimasi AMR
- Intensif P2TL
|
- Akurasi Pengukuran
-Akurasi Cater
- Optimasi AMR
- Intensif P2TL
|
3.
|
Human Resource and Organization
|
- Merubah Mindset mengutamakan proses dari
pada hasil
- Peningkatan kepedulian &
kejujuran
- Training
Pengukuran
- Sub Komite Pengukuran & Susut
|
- Merubah Mindset mengutamakan proses dari
pada hasil
- Peningkatan
kepedulian & kejujuran
- Peningkatan
peran Sub Komite Pengukuran & Susut
|
-Mindset
Proses yang utama
-Perhitungan
susut sudah jujur
-
Sub Komite Pengukuran &Susut berperan
|
-
Mindset perbaikan proses
- Susut
valid
- Kompetensi
metering terbentuk
|
Perkembangan teknologi
sering diidentikkan dengan penciptaan perbagai produk elektronik yang kian hari
kian canggih. Alat-alat canggih ini dipastikan membutuhkan listrik untuk dapat
memberi kemudahan pada para penggunanya. Tak banyak yang tahu perkembangan
teknologi juga terjadi pada sistem penyaluran energi listrik ke rumah pelanggan
dan siap dimanfaatkan.
Salah satu
dari teknologi tersebut adalah SCADA (Supervisory Control and Data
Acquisition). Dulu bila terjadi gangguan listrik, lokasi akurat gangguan baru
diketahui dari informasi pelanggan yang mengalami gangguan. Kini tidak lagi.
Teknologi SCADA membuat pemulihan gangguan dapat dilakukan lebih baik dan lebih
cepat.
Begitu
terjadi gangguan, otomatis sistem SCADA akan memberi sinyal, sehingga tidak
perlu menunggu terlalu lama untuk mengetahui posisi gangguan, dengan cepat
daerah yang mengalami gangguan dapat dilokalisir dan dipulihkan segera. Kenapa
bisa begitu? Sebab operasi pembukaan dan pemasukan peralatan pemutus listrik dilakukan
dari jarak jauh (master station) dan dilakukan secara real time.
Dalam
operasional distribusi listrik, problem utama yang muncul adalah bagaimana
mengatasi gangguan dengan cepat. Dengan adanya teknologi SCADA yang sudah
dimanfaatkan oleh PLN Jawa Tengah dan DIY, dan PLN Disjaya hal itu kini bukan
masalah lagi. SCADA membuat gangguan dapat dengan cepat dipulihkan.
Diharapkan nantinya, dengan beroperasinya sistem
SCADA akan dapat mempercepat proses kembali normalnya kondisi jaringan saat
gangguan. Sehingga petugas lapangan yang biasa bertugas untuk operasi pada
jaringan tegangan menengah (JTM), perannya dapat digantikan SCADA. Dan petugas
tersebut dapat lebih berkonsentrasi pada pemulihan gangguan di jaringan
tegangan rendah (JTR).
Selain itu, pencatatan jenis gangguan, lama
gangguan secara otomatis melalui komputer akan meningkatkan kualitas analisa
dan pelaporan (reporting management). Dan pada akhirnya akan mempermudah
evaluasi demi peningkatan layanan.
Keberadaan SCADA merupakan
komitmen PLN meningkatkan pelayanan kepada Anda semua. Dengan memanfaatkan
teknologi kelistrikan yang mutakhir, PLN berharap kondisi jaringan listrik kian
hari akan semakin andal. Sehingga membuat masyarakat sebagai konsumen dapat
menikmati listrik dengan aman dan nyaman.
Road map pengembangan SCADA
Tujuan
roadmap SCADA
Ø Menunjukkan
komitmen perbaikan
Ø Refleksi
pemahaman terhadap perkembangan teknologi dan ‘customer need’
2.3 PROSES BISNIS BERDASARKAN VALUE CHAIN
1. Proses
Inti (core)
-
Marketing dan pembangunan bisnis
-
Customer service
-
Billing and collection
-
New service connection and logistic
-
Operation and trouble/outage
-
Network maintenance
2. Proses
pendukung
-
Planning
-
IT
-
Finance
-
HRD & ORG
- General
affairs
Untuk
mencapai tujuan menjadi perusahaan yang profesional perlu kami kembangkan
managemen yang modern, dengan cara membentuk wadah baru untuk menampung
pengelolaan bidang strategis antara lain pembentukan Bidang Teknologi
Informasi, UPP dan UPJ Serta Area baru, dan modernisasi proses pelayanan di
area, UPP dan UPJ, melakukan penelitian dan study kelayaan di daerah daerah
yang sekiranya perlu kami bentuk Unit baru.
Menyempurnakan
pelaksanaan manajemen melalui perencanaan untuk seluruh kegiatan pelaksanaan
program, penjabaran kembali pelaksanaan tata organisasi dan untuk mengantisipasi
perkembangan sistem yang bertambah besar skala dan kompleksitasnya
permasalahannya, yang kemungkinan akan memperberat beban kerja pegawainya. Maka
kami kembangkan dan kami sempurnakan organisasi PT PLN (PERSERO) serta unit
unitnya sacara bertahap.
Fungsi
perencanaan sebagai fungsi utama organisasi perlu kami tingkatkan dan kami
koordinasikan dengan baik. Ini menyangkut perencanan korperat PT PLN (PERSERO),
yang mempunyai tugas memutakhirkan setiap rencana program kerja. Pengembangan
organisasi ini memerlukan study yang mendalam agar dalam waktu yang tidak
terlalu lama dapat ditindaklanjuti persiapan Tata Laksana Kerja, sistem
informasi dan sumber daya manusianya.
Bersama dengan hal tersebut diatas,
untuk memenuhi tuntutan pelayanan kepada masyarakat (pelanggan) maka
peningkatan kepegawaian juga perlu kami laksanakan secara sistematis, perihal
kemampuannya dan ketrampilannya serta dilengkapi dengan prasarananya.
Pada
abat 21 ini dan menyongsong era globalisasi, maka data dan informasi yang tepat
,cepat dan akurat yang didukung dengan management yang baik sangat diperlukan
dalam pengambilan keputusan oleh para Pengambil keputusan ,disini peranan
informasi / komputerisasi secara menyeluruh sangat diperlukan.
Jaringan
komunikasi data dan informasi dari dan ke PLN Area yang cepat dan tepat sangat
diperlukan, tentu memerlukan peralatan yang cukup canggih.
Beberapa hal yang dapat dibantu
dengan menggunakan teknologi baru, kami coba menggunakannya. Komunikasi antar
kantor intern dengan Office Aotomation/komputer, Pencatatan dan penagihan
rekening dengan komputer genggam, Penggunaan komputer untuk pendataan pelanggan
dan pencetakan penagihan hampir 6 juta pelanggan merupakan salah satu bentuk
penggunaan teknologi baru. Kami juga kembangkan otomatisasi jaringan / SCADA,
sistem operasi pengusahaan, Sistem Informasi Pelayanan yang berbasis komputer
untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelangan.
Disamping
hal tersebut diatas juga diperlukan peningkatan pelaksanaan Gugus Kendali Mutu
(GKM) kepada aparat lingkungan PT. PLN (PERSERO) meningkatkan kerja sama dengan
lembaga manajemen / perguruan tinggi untuk peningkatan pengembangan organisasi
dan manajemen, bagi pekerjaan pekerjaan tertentu yang sangat penting tetapi
belum dapat dilakukan oleh PT. PLN (PERSERO). Sebagai wujud perhatian terhadap
lingkungannya.
Sedangkan untuk nendukung
Restrukturisasi dalam kurun waktu yang akan datang, peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia kami laksanakan antara lain sebagai berikut :
- Peningkatan Peoduktivitas Pegawai :
- Peningkatan Sistem Kontak Kinerja
- Peningkatan Disiplin Pegawai
- Alih Tugas dan Alih Fungsi Pegawai
- Pelatihan Ketrampilan Bidang Teknik dan Adminitrasi Serta Manajemen Untuk Mendukung Perubahan Dalam Rangka Korporatisasi.
- Penyusunan Sistem Pengembangan Karier Sumber Daya Manusia (SDM).
- Penyuluhan Restrukturisasi
III.
Kesimpulan
Kuliah
Kapita Selekta sangat dibutuhkan oleh mahasiswa yang nantinya akan dihadapkan
oleh dunia kerja. Sehingga diperoleh bekal untuk menuingkatkan mutu dan
kualitas PT PLN (Persero).
PLN
selalu berusaha meningkatkan kinerjanya agar dapat memberikan pelayanan
trbaiknya kepada masyarakat sesuai dengan misi PLN menuju perusahaan kelas dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar